Minggu, 06 Mei 2012 0 komentar

KESOMBONGAN

Pada suatu hari,banyak katak kecil sedang berlompatan dan bermain diantara bunga-bunga yang tumbuh disis sebuah kolam.Sekawanan ternak sedang merumput didekat situ dan seekor sapi yang besar tiba-tiba masuk ke kolam untuk minum.Kakinya yang besar turun dan masuk ke dalam lumpur dan menginjak tepat ditengah-tengah katak-katak itu sehingga menewaskan hampir semuanya, kecuali seekor katak. Katak kecil yang selamat ini segera berlari kepada ibunya dan menceritakan peristiwa yang mengerikan itu. Ibunya berubah warna dari hijau menjadi kuning karena marah. Binatang seperti itu tidak boleh masuk kedalam daerah kita. Saya akan pergi dan mengusirnya. Tapi, bu, ibu tidak akan mampu. Dia sangat besar, kata katak kecil itu. Omong kosong! Berapapun besarnya dia,saya bisa membuat diri saya lebih besar darinya. Maka ia mulai mengisi perutnya dengan udara. Dia menghirup udara sehingga ukuran tubuhnya jadi membesar.Kemudian sambil menahan nafasnya,dia bertanya, Apakah makhluk itu sebesar ini ? Oh, bu, ia lebih besar lagi, sebesar gunung. Jka ibu membuat diri lebih besar lagi, ibu akan meledak. Tapi ibu katak itu hanya menutup mata dan membuka mulut untuk menghirup udara lagi sehingg ia akan kelihatan mengerikan; lalu meledak mati....
Katak-katak itu berduka atas kematian ibu,tapi seekor katak menggeleng kepalanya dan berkata, Apa gunanya meniup diri sendiri seperti itu ? meskipun ia menjadi sebesar musuh itu, tapi dia hanya berisi angin. ( Aesop )
Kamis, 05 April 2012 0 komentar

Paskah Eden 2012

Bapk/Ibu/Sdr/i/anak-anak Warga Jemaat GKI Eden Tanjung Ria Base-G Yang di Kasihi Tuhan Yesus,

SELAMAT PASKAH !
Kalau Anda berjumpa dengan kawan sesama warga Gereja pada hari-hari disekitar Pasakah, apa salam Anda kepadanya? Hanya tersenyum saja? Ah, yang betul saja. Masakan Anda tidak mengucapkan apa-apa? Tetapi Anda benar. Kadang-kadang orang merasa ragu-ragu mengucapkan Salam Paskah. Harus berkata apa?
Pada suasana Natal, semua orang ingin saling bertemu untuk bersalaman dan mengucapkan selamat. Sedangkan pada Paskah, suasanapun tidak terasa. Bagaimana kita mau mengucapkan selamat?
Untunglah dibanyak Gereja,orang sudah biasa saling mengucapkan selamat Hari Paskah. Mengapa? Karena Paskah adalah peristiwa yang paling menentukan hidup kita.
Kalau peristiwa Paskah tidak terjadi, apa gunanya kita berdoa,sebab Kristus yang sudah meninggal dunia tak mungkin mendengar doa kita.
Kalau Kristus tidak dibangkitkan, apa gunanya kita membaca firman-Nya, sebab firman-Nya tidak berlaku.
Kalau Kristus tidak dibangkitkan, Ia hanyalah pahlawan yang sudah gugur. Sehebat-hebatnya pemikiran yang ditinggalkan seorang pahlawan, Ia tokh tidak bisa memimpin kita dimasa kini.Pada hal yang kita butuhkan adalah Juruslamat dan pemimpin hidup untuk masa kini.
Kenyataannya adalah: Kristus bangkit dan hidup!Ia hidup hingga kini. Ia memerintah kita dengan roh dan Firman-Nya.Hari Paskah adalah Peristiwa pelantikan Yesus menjadi Tuhan dan Allah,menjadi Juruslamat dan Penebus kita.Itu berarti bahwa dengan peristiwa Paskah,kita menerima kepastian pengampunan dosa, kepastian Iman dan kepastian hidup. Bukankah itu menggembirakan? Kata Paulus, "Syukur kepada Allah,yang memberikan kepada kita kemenangan oleh Kristus, tuhan kita"( 1 Kor.15:57 ).
Oleh karena itu, bukankah sepatutnya kita saling menyatakan perasaan gembira pada hari Paskah?
Gereja-Gereja Ortodoks yang banyak terdapat di Rusia,Yunani dan negara-negara Eropa Timur mempunyai kebiasaan menyatakan kegembiraan itu dengan salam Paskah yang khas. Mereka mengucapkan, "Kristus Tuhan.Kristus sudah bangkit" Lalu orang yang menerima salam itupun menjawab, "Benar Ia sudah bangkit"
Ada juga Gereja-Gereja Ortodoks yang menggunakan salam itu bukan hanya pada hari Paskah, melaingkan setiap hari minggu, bahkan setiap pagi. Pernah selama tiga minggu saya tinggal disuatu komunitas yang menggunakan salam itu setiap pagi.Kalau pagi-pagi kita berjumpa kawan, ia mengatakan "Christ the Lord. Christ is risen" dan kita diharapkan segera menjawab, "He is risen indeed"
Bukankah salam itu mengandung inti yang paling pokok dari iman kita? Mungkin ada baiknya kita mencoba mempopulerkan salam itu sebagai salam Paskah. Saya berkata kepada Anda, "Kristus Tuhan. Kristus sudah bangkit" Lalu Anda menjawab, "Benar, Ia sudah bangkit".
Masih canggung?
Oke, kalau begitu, saya ucapkan salam yang lazim saja kepada Anda:"Selamat Paskah"
( teks asli " Andar Ismail" Selamat Paskah.
0 komentar

Peneguhan

Yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus Kristus,
1. Atas Nama Jemaat dan Majelis Periode 2007-2012 mengucapkan selamat atas diteguhkannya ke-80 Majelis Jemaat ( Penatua dan Syamas ) GKI Eden Tanjung Ria Periode 2012-2017 tanggal 25 Maret 2012 oleh Badan Pekerja Klasis Jayapura, Wakil Sekretaris Pdt.Irene Rumbiak/W, S.Th dan Pembacaan SK oleh Anggota BPK Pnt.Drs.Celsius Meset, MM. Kata Firman Tuhan 2 Timotius 4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu.

2. Atas nama Jemaat dan Majelis Jemaat Periode 2007/2012 - 2012/2017 mengucapkan selamat atas diteguhkannya ke-49 Sidi Baru Jemaat GKI Eden Tanjung Ria, karena melalui pengakuan Imanmu dihadapan Jemaat dan Tuhan, maka Kata Firman Tuhan Matius 18:18: Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya apa yang kamu ikat didunia ini akan terikat disorga dan apa yang kamu lepaskan didunia ini akan terlepas disorga. Terima kasih kami sampaikan juga kepada Bpk/Ibu/Majelis Sekretaris Urusan Pendidikan danPendeta yang telah membimbing/mengasuh anak-anak selama kurang lebih 8 bulan menjalani pengajaran katekisasi. Firman Tuhan mengatakan : Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya ( Maz. 126:5-6 )
Rabu, 13 April 2011 0 komentar

Layanan Jaza

Dalam rangka mewujudkan salah satu kemandirian gereja yang misioner,Jemaat Eden TanjungRia dalam salah satu usaha Ekubang bekerja sama dengan PT.Telkom(PT.Arindo Bandung) memberi pelayanan jaza Transaksi Pembayaran Rekening Listrik, rekening Telpon, pulsa elektrik, Fax dan internet secara on line kepada warga jemaat se-Rayon A dan warga masyarakat sekitar jayapura utara untuk memudahkan jangkauan transportasi dan kesibukan yang menyita waktu Bpk/Ibu/Sdr setiap hari, maka pengelolaan Usaha Eden memberi kesempatan kepada Bpk/Ibu/Sdr datang untuk menikmati layanan jaza sebagaimana tersebut diatas dengan tidak tergesa-gesa dan santai pada :
Tempat : Gedung Usaha EDEN komplek GKI Eden Tanjung Ria
Waktu : pkl. 09.00 (pagi) s/d 22.00 (malam) setiap hari, kecuali hari minggu
Demikian informasi pelayanan jaza, Tuhan Memberkati kita sekalian
0 komentar

struktur Eden

GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA
KLASIS JAYAPURA
JEMAAT GKI EDEN TANJUNG RIA

Ketua : Pdt.Hans Wambrauw, S.Th
Wakil Ketua : Pnt.Th.Tipawael
Sekretaris : Pnt.Chris T.Nuboba
Wakil Sekretaris : Pnt.Z.J.Siahaya
Bendahara : Pnt. S.J.Komboy/Rumere
Bendahara Brng : Pnt.J.Tetelepta
Koord. Wiyk I : Pnt.J.Nanlohy
Koord. Wiyk II : Pnt.R.Watimena/Sahureka
Koord. Wiyk III : Pnt.W.Tiblola
Koord. Wiyk IV : Sym.ELSAM Numberi
Koord. PJ : Pdt.Ch.Mirino, S.Th
Urs. PI : Pnt.F.Nitalessy
Usr. PJ : Pnt.J.Mabruaru
Usr. Dia : Pnt.I.Situmorang
Urs. Pend. : Sym.N.Himber/Lumingkewas
Urs. Ekub : Pnt. Max.Korwa
Urs. TU : Pnt. J.Remiali
Unsur PKB : Bpk. D.Situmorang
Unsur PW : Ibu L.M.Sembiring
Unsur PAM : Sdr.Tinus Bonsapia
Unsur PAR : Sdr.E.Tesia
Jumat, 11 Februari 2011 0 komentar

Perayaan Injil Masuk Papua

Pada Tanggal 5 Februari 2011, ribuan umat Kristiani yang berdomisili di Kota Jayapura dan sekitarnya, ikut ibadah syukuran peringatan hari masuknya Injil di Tanah Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura.
Peringatan hari masuknya Injil di Tanah Papua ini jatuh tanggal 5 Februari, dan tanggal 5 Februari telah dijadikan hari libur resmi dan cuti bersama di wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Ibadah syukur Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua ke-156 yang akan melibatkan seluruh denominasi gereja yang ada di Tanah Papua yang dikoordinasi Pengurus Gereja-Gereja di Tanah Papua. “Kami harapkan seluruh denominasi gereja-gereja yang ada, khususnya di wilayah Kota Jayapura hadir dalam ibadah syukuran agung ini,” kata Ketua Klasis Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua, Kota Jayapura, Pendeta Willem Itaar, Jumat (4/2).

Menurut Willem, peringatan Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua ini penting dilakukan, karena Injil telah mengubah peradaban baru orang Papua.
Ketua Majelis Daerah Papua dan Maluku Gereja Kerapatan Pantekosta (GKP), Pdt. Benyamin Bunga mengaku gembira, ibadah syukur bersama di Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua itu dilaksnakan di Stadion Mandala. “Kami telah mengubah jadwal dan tempat ibadah yang tadinya di gereja, tapi telah dipindahkan ke Stadion Mandala, bersama umat lainnya,” katanya.

Tanggal 5 Februari merupakan hari bersejarah bagi jutaan umat Kristiani di Tanah Papua karena pada tanggal tersebut adalah hari masuknya Pekabaran Injil di Tanah Papua. Injil pertama kali masuk di Pulau Mansinam, Teluk Doreh di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat (dulu Papua), pada 5 Februari 1885 lalu. Injil masuk melalui dua misionaris asal Belanda dan Jerman, yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler
Selasa, 11 Januari 2011 0 komentar

Mata Fariz RM Berkaca-kaca

1294375259916425970
pengantar:
pada tanggal 25 desember 2010, fariz rm bernyanyi di dalam ibadah natal gki maulana yusuf bersama qasidah ar-rahman, dilanjutkan sapaan natal ulil abshar abdalla. jauh melampaui sebagian kaum muslimin yang masih enggan dan ragu berucap selamat natal, fariz tak sedikit pun ragu akan keputusannya. namun, sebagian teologiman kristen justru mengecam acara tersebut.
5 januari 2011, fariz rm berharijadi yang ke-52. bersama wiendy widasari, diani sitompul, si kecil sophia, dan sahat, saya datang berucap selamat. oneng menyambut dengan wajah riang, fariz menyusul 10 menit kemudian. kue harijadi ‘Fariz 52: mengalir lebih deras’ yang kami pesan dari rumah kue Hansel & Gretel tersaji di meja. ditemani sophia, putri diani, fariz meniup lilin, memotong kue, menyuapi sang istri dan memberi kecupan tipis di bibir. saat mencicipi kue double chocolate, fariz terbelalak. luar biasa enak, serunya.
fariz kemudian makan mie panjang umur yang dibawa diani. sahat menghajar 1 dari 7 bungkus nasi padang rumah makan Sederhana yang dibawanya. sebuah perayaan hari jadi yang bersahaja namun hangat. seusai makan, kami berkongkow seru, termasuk membincang komentar beberapa teologiman di facebook soal ibadah natal di gki maulana yusuf, 25 desember 2010. berikut, petikannya:
saya mengenal yesus sejak lahir, berdoa kepadanya, dan rajin mengikuti komuni. itu kebiasaan indah yang menghias masa kecil. ketika mami kemudian menjadi mualaf, saya pun ikut dengannya. saya seorang muslimin yang tidak terlalu taat, jarang sholat, namun berusaha mati-matian menghargai kemanusiaan.
saya hidup di negara yang menetapkan ‘bhineka tunggal ika’ sebagai semboyan yang menghidupi masyarakatnya. ketika kemudian menjadi musikawan, nilai-nilai itu muncul di setiap karya musik yang saya persembahkan. saya menolak untuk dikotak-kotakkan ke dalam warna musik tertentu, parpol tertentu, bahkan agama tertentu. saya milik semua golongan. itu cara yang saya pilih untuk bersetia kepada republik tercinta ini.
ketika menerima undangan dari gki maulana yusuf untuk menyanyi di dalam ibadah natal tanggal 25 desember 2010, oneng sempat sedikit kuatir. saya menenangkannya dengan berkata: jika ini undangan dari tuhan, semua akan dimudahkan. saya bertanya kepada sahat, lagu apa yang harus saya nyanyikan. sobat saya yang ‘setengah dewa’ itu menjawab cepat: Mari Pulihkan Dunia, dan Aku Mau Bilang Padamu. namun, yang bikin saya kaget, pendeta albertus patty meminta agar Mari Pulihkan Dunia dinyanyikan bersama jemaat di dalam ibadah. saya bertanya kepada diri sendiri: siapakah saya yang muslimin ini hingga mendapat kehormatan memandu umat kristen menyanyikan lagu pujian kepada tuhannya?
saya lalu terkenang kembali ke masa kecil ketika rajin pergi ke gereja bersama mami. ada rasa haru yang menyeruak. gambar di layar kenangan itu berpindah cepat ke rentang waktu ketika saya berada di dalam penjara akibat sebuah kebodohan yang luar biasa. saat itu, ravenska dan ravenski bercerita tentang suster-suster di sekolah tarakanita yang sering bertanya mengenai keadaan saya di penjara cipinang. “ayah,” kata venska, “beberapa suster setiap pagi menyalakan lilin setiap pagi dan menaikkan novena untuk kebebasan ayah.” doa-doa mereka mewujud. saya dibebaskan dari segala tuntutan. malam pertama kembali berada di rumah, saya merenung dan bertanya kepada tuhan, kapan saya bisa membalas kebaikan orang-orang kristen itu?
semua kenangan itu memantapkan hati saya untuk memenuhi undangan gki maulana yusuf. sedikit pun tak ada lagi keraguan di hati. sehari sebelum berangkat ke bandung, saya berkunjung ke rumah mami. saya terkejut ketika mendapati dia sedang membaca buku Dari Sebuah Guci. “berhari-hari mami tak bisa lepas dari buku ini, indah sekali,” ucapnya. mami mengaku sudah baca buku tersebut 2 kali, dari awal hingga akhir. “ini yang ketiga kali,” katanya. kepada mami saya lalu bercerita tentang rencana kepergian ke bandung esok dan bernyanyi di dalam ibadah natal. “pergilah,” ucap mami sambil mengecup pipi saya, “tidak semua orang seberuntung kamu.”
saya memutuskan untuk menyanyikan Aku Mau Bilang Padamu tidak seperti versi yang saya nyanyikan dalam CD Dari Sebuah Guci. syairnya sederhana, tapi sangat menggetarkan. saya ingin menyampaikannya dengan cara yang juga sederhana: bernyanyi sambil memainkan piano tunggal. semua hentak perkusi saya hilangkan. keindahan syairnya harus sampai ke umat yang mendengar.
tanggal 25 desember itu saya bangun pagi dan menyiapkan diri dengan utuh: tidak cuma pita suara tapi juga hati, karena hanya dengan bersikap jujur sebuah pesan bisa mendarat dengan baik. keluar dari kamar hotel, saya dan oneng bersua dengan sahat dan muna dan langsung menyampaikan selamat natal. kami berdua berangkat ke gereja, jauh mendahului muna dan sahat yang bahkan pada saat itu belum mandi. ya, saya sangat bersemangat menyongsong pengalaman spiritual yang sebentar lagi saya masuki.
di dalam gereja, saya memeriksa keyboard dan sequencer, memastikan semua sudah terhubung dengan baik. semua berjalan lancar. saat itulah sebuah suara menyelinap keluar sanubari: tuhanlah yang mengundang saya datang ke rumahnya pagi ini. saya ingat betul, dada saya berdebur lembut saat itu.
ibadah dimulai. saya duduk bersama oneng dan muna. aneh, saya sama sekali tidak merasa canggung dengan suasana yang tercipta. saya dan oneng duduk dan berdiri sesuai dengan ajakan yang tertulis dalam tata ibadah. ketika mendengar umat bernyanyi, saya terpana oleh keindahan musikal yang tersaji.
dan, tibalah giliran saya maju ke depan. bohong, jika saya katakan dada saya tidak berdebar. pertama, ini kali pertama saya bernyanyi di pagi hari, beberapa menit sebelum jam 8. kedua, ini kali pertama juga saya bernyanyi di tengah-tengah orang kristen di dalam ibadahnya. sebab, jangankan di dalam gereja, di dalam masjid pun saya belum pernah bernyanyi.
intro mengalun sepanjang 4 bar dan saya lantas terkejut karena keheningan betul-betul menyekap. demi allah, saya kepingin menangis ditemani suasana sekhusyuk itu. tidak satu pun suara lain terdengar, tidak seperti di konser-konser saya yang riuh dan penuh celoteh. saya betul-betul di bawa ke hadirat allah untuk mengumandangkan pujian kepadanya. larik demi larik saya ucapkan. saya tahu, syair lagu Aku Mau Bilang Padamu ditulis muna panggabean berdasarkan nyanyian pujian maria di injil lukas. sambil bernyanyi saya mengenang devosi dan salam maria yang dulu kerap saya ucapkan di masa kecil. saya terkenang kepada mami, kepada opa dan oma. saya merasa dipersatukan kembali dengan mereka setelah selama ini dicekoki paham-paham yang mengatakan ada tembok pemisah yang kokoh antara umat islam dan umat kristen. itu adalah 4 menit terindah dalam hidup saya. 4 menit yang mengatasi semua kepahitan. dulu, ketika menguburkan anak pertama saya, saya berkata, “ya allah, aku hadapkan wajah anakku ini kepadamu; tapi beri aku keajaiban agar dapat kembali percaya kepadamu.”  tak cuma satu, tuhan kemudian memberi saya sepasang anak kembar. dan pagi itu, di dalam gedung gereja, tuhan yang dulu saya tantang, tuhan yang dulu saya sangkal, berhadapan dengan saya dan menyinari wajah saya dengan kemuliaanya. kepada dunia cinta mendamba dan mengosongkan dirinya.
saya sangat menikmati khotbah pendeta berty. buat saya, dia adalah imam bagi kemanusiaan yang utuh. dia mengajar saya untuk tidak merasa terpisah dari sesama umat. saya berbahagia sekali dan melamun menyampaikan kabar itu kepada mami di rumahnya. saya membayangkan berkata begini: “mami tidak perlu gelisah. di surga, kita akan berjumpa dengan opa dan oma karena ternyata mereka juga ada di sana.”
damai kian merasuki hati ketika mendengar tuturan yanti kerlip, perempuan berjilbab yang teguh menyapa umat kristen dengan ucapan: saudaraku yang seiman, pagi ini kita merayakan hari kelahiran yesus kristus. it’s ring my bell, bukankah yesus juga nabi yang saya puja?
selanjutnya nafas saya menderu menikmati rancaknya para penabuh ar-rahman memukul kendang dan rebab. saya betul-betul tercengang ketika jemaat kristen gki maulana yusuf memberi applause panjang seusai ar rahman mengumandangkan shalawat nabi. inikah indonesia yang baru itu? ulil abshar abdalla lalu membantu saya dan segenap umat islam untuk meyakinkan umat kristen bahwa kami bukan kaum barbarik yang semena-mena dan mengira punya kuasa untuk mengatur republik ini sendirian. saya bersyukur mendapati islam indonesia memiliki seorang intelektual secerdas dia. ah, pagi itu saya ternyata punya sangat banyak alasan untuk bersyukur.
1294686638124043597
lalu, puncak acara saya masuki dengan mendendangkan lagu Mari Pulihkan Dunia. itu memang bukan kali pertama saya bernyanyi dengan orang banyak, tapi pagi itu saya bernyanyi bersama mereka kepada tuhan. semua orang bernyanyi sambil bertepuk-tangan: tua-muda, besar-kecil di gedung gereja yang penuh sesak. saya sangat bersukacita. siapa pun pasti larut ke dalam syair yang mudah dicerna, lugas, namun membongkar semua kemapanan.
reff:
mari pulihkan dunia
dengan sepenuh jiwa
sepenuh hasrat, juga semburat
cahaya berpendar di s’k’ilingmu
mari getarkan cinta
dengan keringat kerja
mari ucapkan, juga lakukan
hingga kau rebah.
1/
kepada m’reka yang kalah
(tertindas dan dilupakan)
tarian kita bersembah
kita kabarkan warta
bahwa surga t’lah sunyi
s’bab tuhan ada di bumi
menari bersama kita ==>reff
2/
satu tepukan di bahu
(sapaan lembut dan mesra)
adalah embun penyembuh
sungguh tak ada kubu
cuma hasrat merindu
tuhan melompat riang
bersama kita berdendang==>reff
dan ketika kebaktian usai, saya berdiri di pintu keluar bersama pendeta berty, ulil, muna, dan oneng. rahmat allah yang maha besar terasa diguyurkan ke wajah. ada lebih dari 1000 orang yang menyalami saya dan berkata satu-per-satu: ‘terima kasih atas lagu-lagunya, mas, saya merasa diberkati’. saat itu saya langsung tahu, jika kelak mui atau fpi mengecam keterlibatan saya di dalam ibadah natal ini, saya sudah punya jawaban: ‘menurut kalian, dengan ucapan yang saya terima dari lebih 1000 umat seperti itu, saya akan diganjar pahala atau kutukan?’
saat itu pula saya teringat akan wejangan papi, beberapa jam sebelum dia mengembuskan napas terakhir dahulu.
“is,ingatlah bahwa kamu seorang khalifah.”
“saya tahu, pap”
“tidak, kamu tidak tahu bahwa kamu adalah seorang khalifah bagi para penggemarmu.”
saya tersentak, itu beban yang sangat berat.
‘terima kasih atas lagu-lagunya tadi, mas fariz, saya merasa diberkati.’
masya allah, wejangan papi menemukan wujudnya pagi itu. (pada bagian ini mata fariz berkaca-kaca)
jadi, kalau para ahli teologi mengecam ibadah natal kemarin, itu berarti mereka sama sekali tidak peka kepada kebutuhan umatnya. mereka membutakan mata bahwa di antara para jemaat ada yang memiliki dilema seperti mami saya; pasti ada dari antara mereka yang berayah-ibu islam, atau berkakek-nenek islam dan selama ini terus dihantui ketakutan tidak bertemu dengan mereka lagi di surga nanti. ibadah natal tanggal 25 desember kemarin telah menyatukan kita semua.  nanti, di surga, suasananya sama seperti di gki maulana yusuf kemarin: orang kristen, islam, hindu, Buddha, kejawen, tao, konghucu, sinto, berdiam di satu rumah, memuji dan menyembah allah yang satu. lebih daripada segalanya, ibadah natal gki maulana yusuf kemarin telah menghadirkan prototipe surga kepada kita.
yang terakhir, saya mau bertanya kepada mereka yang mengecam itu, apakah ada dari antara mereka yang pernah diundang langsung oleh tuhan? saya, fariz rm sudah pernah dan saya memenuhi undangannya pada tanggal 25 desember 2010 di gedung gereja gki maulana yusuf. di sana saya memuliakan tuhan yang turun ke bumi dalam rupa cinta.
sepulang dari bandung saya jadi rajin bersholat. setiap jam 4 pagi saya bangun dan berjalan kaki ke masjid. di sana saya berdoa bagi segenap manusia. saya berdoa buat papi, buat mami, buat venska dan venski yang sedang menuntut ilmu di belanda, buat opa dan oma, buat muna, buat pendeta berty, dan buat buku Dari Sebuah Guci.
sekarang, saya mantap. jika tuhan sudah menetapkan waktunya, saya siap.
catatan:
1. sampai dengan saat ini fariz rm masih menderita kanker hati; sebagian sudah diangkat, namun sebagian masih berdiam di pankreasnya. tidak berkembang, katanya sambil tertawa lepas)
2. untuk menikmati nyanyian fariz rm dalam ibadah natal kemarin, sila kunjungi www.darisebuahguci.com klik kanal KLIP, di sana ada beberapa video file.
3. Bedah Buku Dari Sebuah Guci, akan berlangsung pada hari Senin, 17 Januari 2011, pk. 18:00, di Gedung Serba Guna GKI Maulana Yusuf, Jl. Maulana Yusuf No. 20, Bandung. Dalam kesempatan itu, Fariz RM juga akan mendendangkan 3 buah lagu yang terdapat dalam CD Dari Sebuah Guci: 18 Serenada. Turut menjadi nara sumber: Ulil Abshar Abdalla. Karena terbatasnya tempat, sila lakukan reservasi sekarang juga.


Sumber http://agama.kompasiana.com/2011/01/07/mata-fariz-rm-berkaca-kaca/